Jumat, 29 Juli 2016

Asal Usul Keluarga Daulima Di Gorontalo


Dalam masyarakat Indonesia bagian timur, sistem kekeluargaan yang digunakan khususnya di Gorontalo adalah sistem kekeluargaan / kekerabatan PATRILINEAL yaitu sistem kekeuargaan yang menarik garis keturunan dari pihak ayah.
Di Gorontalo sendiri sistem kekeluargaan semacam inilah yang digunakan oleh masyarakat setempat. Berbicara mengenai akar pohon keluarga Daulima yang ada di Gorontalo tidak terlepas dari cerita turun-temurun yang dihimpun dan dijadikan sebuah pohon keluarga yang nantinya akan menjadi dasar penelusuran hubungan kekeluargaan dengan sesama marga Daulima ataupun marga lain yang berhubungan secara perkawinan dengan keluarga daulima.
Mendengar kata Daulima untuk masyarakat Gorontalo pasti orang langsung menyangka bahwa Daulima bukanlah asli dari Gorontalo, karena kebanyakan marga lokal di Gorontalo yang terkenal bukanlah bunyi vokal seperti Daulima, namun lebih cenderung vokal O seperti Polontalo, Mobonggi, Gobel,. Namun mendengar bunyi Daulima ketika diucapkan maka masyarakat asli Gorontalo akan menyangka Daulima bukanlah marga asli Gorontalo.
Benar saja, menurut cerita dari Kakek saya, Daulima pertama kali ke Gorontalo adalah pendatang, yang asal muasalnya dari Portugis (Portugal) terbukti dari turunan Daulima pertama yang ada di Gorontalo memiliki ciri khas, postur tubuh yang tinggi, dan memiliki bola mata biru, kulit kuning agak putih, dan hidung mancung. Namun yang disayangkan penelusuran akar buyut Daulima di Gorontalo terhenti pada akar Daulima Pada Opa Djafar Daulima dan ke tiga saudaranya.
Diperkirakan ayah dari Djafar Daulima, Djahu Daulima, Nene Bakari Daulima, dan Bapu Daulima Kwandang, merupakan  pendatang (perantauan) dari Timor yang merantau ke Sulawesi (Gorontalo) serta kakek dari Djafar bersaudara adalah Orang Portugis yang menetap di Timor. Jika dilihat dari kelahiran Djafar Daulima, Djahu Daulima, Nene Bakari, dan Bapu Kwandang, maka yang tertua dari keempat bersaudara ini adalah Djafar Daulima, kemudian Djahu Daulima, disusul Nene Bakari Daulima, dan yang terakhir Bapu Daulima Kwandang.
Ditelusuri dari kuburan Djafar Daulima yang berada di Desa Luhu Kecamatan Telaga tercatat, Djafar Daulima Lahir Pada Tahun 1875 dan Meninggal Tahun 1955 pada Usia 80 Tahun. Sehingga dapat diambil kesimpuan bapak dari Djafar Daulima lahir pada Tahun 1850 atau 1845. Namun ditelusuri dari Kuburan keluarga yang berada di Desa Luhu telaga, tidak ditemukan makam dari ayah Djafar Daulima bersaudara. Ini menandakan bahwa bapak dari Djafar Daulima tidak meninggal di Gorontalo, namun kembali ke Timor.
Mayoritas Daulima yang berada di Gorontalo adalah beragama Islam, berbeda dengan Daulima yang ada di NTT yang beragama Kristen, hal ini dibenarkan oleh mereka keluarga Daulima yang berada di NTT yang mengatakan bahwa sebenarnya agama yang dianut oleh leluhur Daulima adalah Kristen. Mencari akar kelaurga Daulima di Gorontalo akan sampai pada empat orang buyut yang menjadi Daulima pertama di Gorontalo, yaitu :
1.      Djafar Daulima
2.      Djahu Daulima
3.      Nene Bakari Daulima
4.      Bapu Daulima Kwandang

Sehingga untuk turunan yang ada saat ini sangat mudah untuk menemukan siapa, dan dari siapa turunannya berasal, jika tidak ditemukan dari keempat orang diatas, bisa dipastikan maka marga Daulima yang dipakai adalah tidak resmi. Adapun ditemukan dibeberapa tempat ada yang menggunakan marga Daulima, setelah ditelusuri dari siapa turunan itu berasal ternyata tidak ada hubungan dari empat orang Daulima di atas.
Untuk itu dilakuakan penelusuran yang mendalam, dilakuakan tanya jawab dengan sesepuh yang menggunakan marga Daulima tersebut, dan didapati ternyata itu adalah kesalahan penulisan, mereka sebenarnya bermarga Dauliha, namun karena terdengar asing maka anak-anak mereka yang melanjutkan sekolah diberi marga Daulima, demikian hasil penelusuran keluarga daulima yang tidak ada hubungan dari 4 orang daulima diatas.
Secara garis besar Daulima yang berkembang di Makassar, Jawa, Manado adalah Daulima yang berasal dari Gorontalo. Untuk itu saya sajikan pohon akar keluarga Daulima dari Generasi pertama di Gorontalo hingga generasi ke lima. Diberi nomor agar mudah untuk membacanya. Adapun cara untuk membacanya adalah :
a.       Setiap nomor mewakili nomor Buyut, dalam hal ini Daulima di Gorontalo hanya memiliki 4 orang buyut, sehingga penomoran awal hanya 1-4
1.      Djafar Daulima
2.      Djahu Daulima
3.      Nene Bakari Daulima
4.      Bapu Daulima Kwadang
b.      Pada penomoran ke dua (digit ke dua) akan mewaliki nomor anak dari turunan (1-4)
Contoh 1.1 (dibaca) anak pertama dari Buyut Pertama
c.       Pada penomoran ke tiga (digit ke tiga) akan mewakili cucu begitu seterusnya.
Contoh : 1.2.1 = (dibaca) cucu pertama dari anak kedua pada buyut pertama.
Contoh : 2.2.1 = (dibaca) cucu pertama dari anak kedua pada buyut kedua.
  Selanjutnya untuk Pohon Akar Kelarga Daulima akan  di Posting pada postingan selanjutnya :

1 komentar:

  1. Bagi bpk/anak laki dr keturunan Daulima agar mengis family tree agr tersambung keturunannya.Lusiana Mohi/Ibu Dahlima

    BalasHapus